Situspokerku.com – Peradaban jaman dahulu kala tentu menyimpan banyak kisah misterius baik dari cara hidup, cara sosialiasai hingga bangunan-bangunan megah yang secara logika dibangun dengan cara yang sangat tidak mungkin bisa dilakukan oleh manusia tanpa peralatan modern seperti saat ini.
Salah satu contonya adalah bangunan Piramida Mesir yang dibangun pada jaman dahulu kala yang tentunya belum ada alat canggih dan modern seperti saat ini. Namun ada satu bangunan yang ternyata pernah dibangun dengan cara yang juga sulit untuk dijelaskan dan merupakan struktur bangunan bebatuan paling menakjubkan yang pernah di bangun pada abad ke-20 oleh pria bernama Edward Leedskalnin.
Edward Leedskalnin merupakan penduduk Latvia yang lahir pada tahun 1887 membangun Coral Castle setelah merasa patah hati karena kekasihnya yang bernama Agnes (18 tahun) memutuskan untuk membatalkan pernikahan mereka satu hari jelang perayaan besar tersebut dilangsungkan. Edward yang merasa patah hati lantas meninggalkan Latvia dan memilih untuk menetap di Amerika dan menghabiskan sekitar 28 tahun berikutnya untuk membangun bangunan bebatuan menakjubkan yang dikenal dengan Coral Castle.
Awalnya Edward membangun bangunan Coral Castle di kota kecil Flordia, namun pada tahun 1936, dia memindahkan Coral Castle ke Homestead untuk melanjutkan pekerjaannya dalam membangun bangunan bebatuan yang berstruktural menakjubkan tersebut. Memindahkan Coral Castle bukan perkara mudah karena Edward menghabiskan sekitar 3 tahun untuk memindahkan semua bebatuan tersebut ke lokasi rumah barunya tersebut.
Namun yang paling mengejutkan adalah, Bagaimana caranya Edward bisa memindahkan batu karang yang berjumlah sekitar 1.100 ton batu karang ke lokasi Coral Castle dan membentuk semua monumen yang ada dalam bentuk yang sangat sempurna hanya menggunakan peralatan seadanya saja. Disi lain, Struktur pembangunan Coral Castle yang dierapkan oleh Edward juga sama dengan yang diterapkan oleh orang mesir kuno dalam membangun Piramida, yakni dengan cara menumpuk semua bebatuan tersebut.
Selain itu, Yang menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana caranya Edward bisa membangun semua bangunan dari Coral Castle hanya seorang diri mengingat semua bebatuan tersebut memiliki berat yang luar biasa sekitar 14 ton dari masing-masing batu yang ada di Coral Castle. Sebuah menara yang merupakan tempat tinggal Edward yang terdiri dari batu Coral setinggi 2,4 meter dengan total berat mencapai 243 ton turut menjadi salah satu pekerjaan hebat Edward dalam menciptakan Coral Castle.
Adapun salah satu bangunan lainnya yang paling menakjubkan adalah keberhasilan Edward membangun sebuah pintu gerbang kecil dengan batu sebera 8,2 ton, namun keseimbangan sempurna membuat pintu gerbang tersebut bisa dibuka oleh seorang anak kecil dengan mendorongnya menggunakan ujung jari saja. Bahkan saat sekelompok insinyur dipanggil untuk memperbaiki gerbang tersebut, dibutuhkan sekitar 6 pria dan derek seberat 50 ton agar bisa memindahkan batu dan memperbaikinya.
Setelah bebatuan tersebut dibuka, para insinyur pun dibuat takjub dengan pekerjaan Edward yang ternyata menemukan penyeumbangan sempurna dengan melubangi bagian atas batu yang menembus kebagian bawah. Edward menggunakan sebatang besi lurus menyangga bagian bawah dengan bearing truk. Meski demikian, para insinyur tersebut sangat takjub dengan bagaimana caranya Edward bisa melubangi batu tersebut dengan peralatan tangan biasa padahal menurut mereka untuk melubangi batu seperti itu dengan sempurna paling tidak membutuhkan teknologi laser seperti yang ada saat ini.
Edward Leedskalnin juga diketahui sangat merahasiakan bagaimana cara dirinya bisa memindahkan batu dengan berat berton-ton dengan sengaja bekerja dimalam hari dan akan menunda pekerjaannya jika ada orang yang melihatnya. Pada Desember 1951, Edward menghebmbuskan napas terakhirnya diusia 64 tahun dan meninggalkan Coral Castle sebagai salah satu karya arsitektur luar biasa yang pernah ada di abad ke-20.
Salah satu kalimat Edward yang paling terkenal adalah “Saya telah menemukan rahasia Piramida dan bagaimana cara orang Mesir purba, Peru, Yucatan dan Asia memindahkan batu dengan berat berton-ton dengan peralatan primitif”.