Siapa disini yang tidak suka dengan mi instan? Selain praktis dalam penyajiannya rasanya juga lezat. Selain itu, berbagai macam rasa yang disediakan akan membuat pilihan kita menjadi lebih banyak sehingga kita tidak akan bosan.
Namun dibalik lezatnya mi instan, terdapat bahaya yang mengintai jika dikonsumsi secara berlebihan. Mi instan mempunyai kandungan nutrisi yang cukup rendah bila dibandingkan kalorinya. Sehingga, mi instan sering disebut – sebut sebagai makanan yang kurang sehat.
Jika kita terlalu sering mengonsumsi mi instan, tubuh akan menjadi kekurangan nutrisi karena kandungan nutris yang rendah dalam mi instan. Selain itu, mi instan juga bisa membuat kita terkena sindrom metabolik. Sindrom ini membuat kita terkena risiko penyakit diabetes, stroke dan penyakit jantung.
Selain risiko tersebut, konsumsi mi instan yang berlebihan juga dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan seperti berikut.
- Masalah Pencernaan
Mi instan merupakan salah satu makanan yang sangat sulit dicerna. Oleh karena itu, saluran pencernaan kita akan selalu lebih berat dalam mencerna ketika mengonsumsi mi instan. Jadi, ketika kita mengonsumsi secara berlebihan, maka kita akan mengalami masalah dalam pencernaan.
- Tekanan Darah Tinggi
Kandungan natrium yang tinggi dalam satu kemasan bumbu mie instan membuat konsumsi harian natrium menjadi berlebih. Kelebihan natrium akan membuat tekanan darah menjadi tinggi dan akan menyebabkan pembuluh darah yang rusak dan juga penyakir kardiovaskular.
- Penyakit Jantung
MSG atau Penyedap rasa atau yang sering kita sebut sebagai micin membuat mi instan menjadi lebih gurih dan enak. Tapi, kebanyakkan micin dapat mebuat tekanan darah menjadi tinggi dan juga bisa membuat risiko terkena gangguan jantung.
- Gangguan Ginjal
Kandungan garam atau natrium yang tinggi membuat kinerga ginjal lebih berat. Sehingga, fungsi ginjal menjadi terganggu. Selain itu, ketika mengonsumsi natrium yang banyak , natrium akan menumpuk pada ginjal sehingga jantung dan paru – paru bisa menjadi bengkak.
Beberapa macam mi instan, dikemas dalam tempat stirofoam. Stirofoam mengadung bahan kimia BPA (bisphenol A) yang tidak baik untuk perkembangan hormon dan otak pada balita. Dan terhadap orang dewasa bisa menyebabkan kanker dan penyakit jantung.